on Sabtu, 24 Oktober 2009

Cara Reset Printer CANON MP 160 dan MP 145

Cara 1 (Canon MP 160)


Langkah2nya yaitu:
1. Matikan printer, namun kabel power masih terhubung.
2. Tahan tombol Stop/Reset kemudian tekan dan tahan tombol ON/OFF.
3. Begitu LED ON/OFF menyala hijau, tekan tombol Stop/Reset dua kali kemudian lepaskan secara bersamaan (tombol Stop/Reset dan ON/OFF). Pada saat pertama kali menekan tombol Stop/Reset, LED Alarm akan menyala.
4. Tunggulah indikator pada 7 segment menjadi 0.
5. Tekanlah tombol Stop/Reset sesuai dengan fungsi di atas. LED akan berwarna hijau-orange secara bergantian pada LED ON/OFF dan Alarm.
6. Setelah itu, matikan printer dan nyalakan kembali.
Cara 2 (Canon MP 145)
Langkah2 yang saya lakukan :
1. Cabut Kabel power
2. Tekan dan tahan tombol Stop/Reset.
3. Masukkan kabel power
4. Tekan dan tahan tombol Power (tombol Stop/Reset tetap di tekan)
5. Tetap tekan tombol Power, kemudian lepas tombol Stop/Reset.
6. Tekan tombol Stop/Reset 2x kemudian lepas lepas tombol Power.
” Tunggu sampai angka 0 muncul di display ”
7. Tekan tombol Stop/Reset 1x.
8. Tekan tombol Power 1x, printer akan mencetak 1 lembar kertas.
9. Tekan tombol Stop/Reset 2x.
10. Tekan tombol Power 1x, printer akan mecetak 1 lembar kertas
11. Tekan tombol Stop/Reset 3x.
12. Tekan tombol Power 1x. (tidak ada proses pencetakan)
13. Tekan tombol Stop/Reset 4x
14. Tekan tombol Power 1x agak lama & lepas (utk mematikan printer).
” Jika printer tetap tidak bisa dimatikan, cabut kabel power printer “.
15. Nyalakan printer.
16. Pesan error E27 sudah hilang & printer sudah berjalan normal.

Cara Reset Printer CANON MP 145

Printer ga mo ngeprint !!! :(

download aplikasi resetter disini


Mimpi buruk ini akhirnya terwujud juga..dikejar deadline tugas kantor wajib kelar dalam dua hari..kiamat telah tiba bagiku…hoorrreee akhirnya aku panik..tekan start gamo, cabut kabel power juga gamo, cek sana cek sini juga gada reaksi..huh mataku tertuju pada layar display nunjukkin angka E5.
…..apa maksudnya dengan E5 itu ?
dengan rasa penasaran yang terlalu didramatisir
akhirnya pertanyaan ini aku lemparkan kepada uncle google yang dengan bijaksana memaparkan sekian ratus link yang “mungkin” bisa menjawabnya.
dan berikut ini hasilnya/error ink cartridges are not installed properly (error E5) :
Step 1 : Push Power switch by continue (Tekan Power On/Off)
Step 2 : inserrt plug(Masukan Power, Power Tetap di Tekan)
step 3 : Tekan Tombol Reset 1x, lepaskan Tombol Pwr, Tekan Reset dua kali lagi Sampai Menjadi 0 (tekan tombol tanpa jeda)
Step 4 : Push + display change from 0 to 1 (tekan tombol + untuk merubah 0 ke 1)
Step 5 : Push Power switch again , Printer will be print 1 page(tekan tombol power –> tombol start sampai ngeprint 1 hal.)
step 6 : Open cover (buka tutup printer)
Step 7 : Unplug (cabut kabel power)
Step 8 : Take out ink 40 and 41(lepaskan catridge 40 dan 41)
Step 9 : Insert plug again (pasang kabel power)
Step 10 : Push power switch (tekan tombol power)
Step 11 : Open cover (scan cover) (buka tutup scaner)
Step 12 : Inksert ink 40 , 41 again (masukan catridge 40 dan 41)
waduh kunyuk jelek…harap-harap bisa berhasil dengan gemilang ternyata proses reset hanya sampai di step 4..lengkap sudah penderitaanku..akhirnya aku berkesimpulan tangki/catridge tintanyalah yang bermasalah..aku pinjam tangki tinta punya teman dan aku coba eksekusi print..gdubrak…display printer nunjukkin E16..aku ulangi pencarian via uncle google yang akhirnya berhasil menemukan resepnya dan printer MP145 kesayanganku berhasil ngeprint berlembar-lembar ketikan dengan sukses dan akupun tersenyum puas..walau gajian nanti aku harus menyisihkan Rp. 165.000,- tuk beli tangki tinta yang baru.
berikut ini resep ngereset waste ink counter (error E16) :
1. Matikan printer (kabel power masih tercolok), tekan dan tahan tombol STOP/RESET kemudian tekan tombol ON/OFF
2. Tahan tombol ON/OFF, tekan tombol STOP/RESET 2x
3. Lepaskan kedua tombol dan printer akan masuk ke SERVICE MODE
4. Printer akan charging
5. Setelah printer selesai charging, tekan tombol STOP/RESET 4x. (Waste ink counter reset)
6. Setiap kali tombol STOP/RESET ditekan, lampu ON/OFF akan berubah warna hijau dan oranye
7. Matikan printer dan cabut kabel POWER
8. Hidupkan kembali printer.
The number of the Reset :
button pressing
LED Function Remarks
0 time Green Power off
1 time Orange Service pattern print
2 times Green EEPROM print
3 times Orange EEPROM reset
4 times Green Waste ink counter reset
5) Unplug cable power. (for MP145 / MP150)
6) Turn Off Power. (for MP160)
Error Code/Kode Error :
E2-2 = No paper (ASF)
E3-3 = Paper jam
E4 = No ink
E5-5 = The ink cartridges are not installed or a non-supported ink cartridge is installed, or the ink cartridges are not installed properly
E8 = Waste ink absorber full, or platen waste ink absorber full
E9 = The connected digital camera / video camera does not support Camera Direct Printing
E14 = The Ink cartridges whose destination are wrong
E15 = Ink cartridge is not installed E16 – Ink remaining is unknown
E16 -E19 = Failed to scan head alignment sheet
E22 = Carriage error
E23 = Paper feed error
E24 = Purge unit error
E25 = ASF(cam) sensor error
E26 = Internal temperature rise error
E27 = Waste ink absorber full or platen waste ink absorber full
E28 = Ink cartridge temperature rise error -
E29 = EEPROM error
E33 = Paper feed position error
E35 15 = USB Host VBUD overcurrent error – USB
E37 17 = Abnormal motor driver error
E40 20 = Other hardware error
E42 22 = Scanner error
Selamat mencoba :)

Sistem Informasi Berbasis Multimedia

on Rabu, 21 Oktober 2009

(Multimedia Based Information Systems)
oleh : Arief Setyanto, S.Si., MT.

Abstract

Information Systems is an implementation of computing for serve management board to get a high quality of information. Information systems work to collect data, store them and then processing the data to information. Data can form as text as common data form. The emerging computer technology can give us with variety of data form, not only text. Multimedia data form such as picture, motion picture, sound can also pick as data for our computer as input. The technology is also can serve us to display information as multimedia information that it’s more rich than information formed by text and table. We can process medical data like rontgen photo, map data pick from satelite, sound of the animall etc,  then store them into database. Although this is not text we also can queryng the data called image querying. From multimedia databases we can make an information by processing the multimedia data into valuable information.
Keywords : Multimedia, Information system.

a.      Sistem Informasi
Sistem Informasi Terdiri dari dua kata yaitu Sistem dan Informasi. Sistem sendiri berarti gabungan dari beberapa sub sistem yang bertujuan untuk mencapai satu tujuan. Informasi berarti sesuatu yang mudah dipahami oleh si penerima. Sistem Informasi memiliki makna sistem yang bertujuan menampilkan informasi. Pada jaman dahulu sebelum sistem komputer ada maka sistem informasi ini telah lebih dahulu ada dan berjalan dengan baik.

Komponen/blok masukan merupakan blok sistem informasi yang bertugas menangkap  (capturing) terhadap data data dari luar sistem informasi. Blok masukan inilah yang bertugas melakukan konversi data dari yang bentuknya alamiah manjadi data yang dapat diwakili dalam bentuk digital yang kemudian diklasifikasikan ke dalam salah satu tipe data yang tersedia.
Komponen/Blok Teknologi merupakan blok dari sistem informasi yang bertugas melakukan spesifikasi penerapan teknologi yang dapat mendukung sistem informasi dapat berjalan dengan baik. Di dalam blok teknologi ini secara umum akan di bagi menjadi dua bagian yaitu teknologi hardware dan teknologi software. Blok teknologi mendefinisikan teknologi yang dipakai oleh semua blok/komponen lain.
Komponen Kontrol merupakan komponen yang bertugas mendefinisikan bagaimana kontrol terhadap sistem dilakukan sehingga sistem dapat berjalan dengan baik. Dalam blok kontrol ini misalnya didefinisikan bagaimana melindungi data yang ada di database agar selalu sama dengan kenyataan yang dicatat.
Komponen Basis Data merupakan blok yang berisi definisi basis data yang disediakan untuk menyimpan data data yang akan disimpan dalam media penyimpan.
Komponen Keluaran merupakan blok yang bertanggung jawab terhadap bagaimana sebuah keluaran dari sistem informasi disajikan.


b.      Multimedia
Multimedia berasal dari dua kata yaitu multi dan media, multi berarti beberapa dan media berarti sarana atau alat. Kata multimedia sendiri sebenarnya sudah ada sebelum komputer seperti saat ini dan lebih banyak di pakai di dunia hiburan seperti pementasan teater multimedia yang sudah ada sejak lama yaitu satu bentuk pementasan teater yang didukung oleh banyak alat bantu seperti pengeras suara, lampu panggung, gambar bergerak pada latar dan sebagainya. Di dunia home electronics juga di kenal televisi digital multimedia yang artinya televisi tersebiut dapat mendukung penggunaan banyak alat seperti menerima masukan dari cd player, game player dan lain sebagainya. Masuk ke dunia komputer yang booming dengan embel embel multimedia ketika produk sound card, produk tv card, produk graphic card masuk sebagai perluasan fungsi komputer pada dekade 90-an. Saat itu komputer menjadi semakin fleksibel penggunaannya tidak hanya untuk melakukan kegiatan komputing seperti pada awal awal kehadiran komputer tetapi memiliki fungsi tambahan untuk memainkan lagu, menerima sinyal televisi, memainkan film dan sebagainya. Produk ini laku di pasaran dan saat ini semua device tambahan tersebut menjadi standar untuk semua produk komputer khususnya Personal Computer. Untuk produk produk server device tambahan tersebut hampir tidak digunakan.

c.       Multimedia Databases
Databases multimedia merupakan perluasan kemampuan basis data yang dapat menyimpan data tidak hanya text akan tetapi dapat berupa suara, gambar, animasi maupun data multimedia lainnya. Dukungan sistem basis data yang dapat menyimpan data dalam format multimedia dapat diberikan oleh ORACLE, PostGreSQL, Ms SQL Server dan beberapa produk lainnya. Format yang saat ini di dukung untuk dapat disimpan dengan baik sebagai salah satu nilai dari field database adalah blob, didalam field ini kita dapat menyimpan data berupa gambar. Dukungan ini sudah diberikan oleh Microsoft SQL server sejak versi 6,5 [RUJUKAN] , postGreSQL 7.2 [RUJUKAN]juga mendukung tipe image. Penyimpanan data dengan format multimedia juga biasa dilakukan dengan trik menyimpan alamatnya (path) dalam salah satu field di database. Trik ini biasanya dilakukan oleh programmer untuk meringankan/memperkecil ukuran basis data sehingga kinerja aplikasi menjadi lebih baik. Pada kasus penyimpanan data blob sebenarnya trik yang sama juga dilakukan, hanya saja manajemen penyimpanannya dilakukan sendiri oleh mesin basis data, sehingga dari sisi programmer terlihat bahwa data blob ini tersimpan dalam field yang bertipe blob tersebut.
Permasalahan yang muncul ketika data dalam format multimedia ini disimpan dalam basis data adalah pada saat retrieve/pengambilan data. Apakah mungkin permintaan query dengan input sebuah foto, atau sampel suara atau sampel animasi. Pada kasus seperti ini berbeda dengan query dengan input text dimana dengan mudah searching dilakukan dengan kriteria nilai salah satu field dalam database yang bertipe angka, tanggal, boolean atau text. Hal ini dikarenakan operasi perbandingan terhadap data text, tanggal, boolean atau angka dapat dengan mudah dilakukan. Untuk tipe data konvensional seperti string, numerik, date dan boolean pencarian sudah lama didukung oleh bahasa SQL (Structured Query language) standard yang saat ini dipakai. Berbeda dengan tipe data kompleks yang digunakan untuk menyimpan data multimedia yang belum didukung retrievalnya menggunakan bahasa SQL standard. Untuk itu salah satu bangunan perangkat lunak yang harus disiapkan untuk menerapkan sistem informasi berbasis multimedia adalah mesin database yang dapat mendukung proses ini.
Saat ini ada beberapa metode yang sudah dikembangkan untuk melakukan pencarian data image dan suara. Seperti metode pencarian image menggunakan algoritma wavelet [RUJUKAN ] yang sudah dikembangkan oleh beberapa peneliti. Metode ini juga dapat dikembangkan untuk melakukan retrieval data yang berisi suara [ RUJUKAN ] . Tidak menutup kemungkinan di masa depan metode ini dapat dikembangkan untuk melakukan pencarian data data dengan muatan multimedia yang lain. Pencarian dengan metoda wavelet ini cocok di gunakan untuk melakukan pencarian data yang volume item datanya besar.
   

d.      Informasi Multimedia
Informasi yang berbentuk multimedia merupakan informasi yang disampaikan dengan menggabungkan beberapa elemen informasi. Pada penyajian informasi konvensional, informasi disajikan hanya dengan menggunakan satu media saja misalnya tulisan (text) saja, suara saja atau gambar saja. Salah satu contoh penyajian informasi bukan multimedia adalah ketika ada panggilan kepada seseorang di sebuah stasiun yang diumumkan melalui mikrofon sebagai salah satu contoh penyajian informasi melalui suara. Contoh lain adalah ketika muncul informasi di layar komputer yang berisi daftar mahasiswa yang mendapatkan nilai E, anda akan melihat informasi berbentuk text. Pada beberapa kondisi bentuk informasi seperti ini sudah dianggap cukup. Permasalahannya ketika sebuah sistem informasi dibangun dengan output informasi yang tidak mungkin disajikan hanya menggunakan tulisan saja. Saat itu penyajian informasi harus menggunakan bentuk yang lebih kaya dengan memadukan berbagai media yang tersedia [RUJUKAN].
Marilah kita lihat ketika sebuah sistem informasi diharuskan menunjukan kepada penggunanya tentang dimana letak sebuah buku yang akan di cari di sebuah perpustakaan dengan koleksi judul buku sebanyak 1 juta dengan leyak perpustakaan di 6 lantai dimana pada masing masing lantai ada 14 ruang. Ketika dilakukan pencarian data buku dengan kata kunci “multimedia” ternyata muncul 10 buku dengan judul yang cocok, ketika di pilih salah satu muncul informasi yang berbunyi “buku masih ada di lantai 5”, berbekal informasi ini berapa lama buku yang dimaksud akan ditemukan oleh seorang pengunjung yang baru menjadi anggota perpustakaan?. Coba dibandingkan jika informasi yang disajikan adalah berupa denah ruang pasti anggota perpustakaan baru tadi akan lebih cepat menemukan buku yang dicari.


Gambar ini muncul dengan suara sebagai berikut : “ jika anda mencari buku ini naiklah ke lantai 5 lalu berbelok ke kiri di depan lift, pada lorong pertama silahkan belok kanan dan masuklah ke ruang nomor 12, buku yang anda cari berada di rak nomor 2” text ini juga tertulis di sebelah kanan atas layar komputer penyaji informasi. Inilah gambaran informasi yang disajikan dalam bentuk multimedia. Dengan informasi yang di buat dengan memadukan tulisan, gambar dan suara dipastikan kualitas informasi akan meningkat. Peningkatan kualitas informasi ini dapat kita lihat terutama dari sisi akurasinya.
Ketepatan waktu informasi sampai kepada pengguna informasi juga dapat ditingkatkan. Contoh informasi multimedia yang dapat menjamin bahwa informasi sampai dengan tepat kepada pengguna yang membutuhkan adalah informasi berupa text yang di sampaikan menggunakan media suara (berupa alert) dan text yang berupa notifikasi short message service (sms).

Pada pengertian multimedia konvensional yang hanya menggunakan alat alat multimedia berupa speaker dan layar komputer yang terhubung langsung (secara fisik) dengan komputer sebagai alat (device) multimedia.   Saat ini media/alat (device) multimedia penyampai informasi juga meliputi berbagai alat komunikasi yang baru muncul yang secara efektif dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan komputer. Alat alat tersebut antara lain hand phone, telephone rumah, LCD viewer, alerter dan beberapa alat lain yang dapat dikendalikan secara langsung maupun tidak langsung dari komputer.


e.      Input Multimedia
Selain multimedia dapat digunakan untuk menyampaikan informasi sehingga informasi disajikan dalam bentuk multimedia sebagai output dari sistem informasi. Input atau masukan ke dalam sistem juga dapat berupa masukan data data multimedia. Data data ini saat ini dapat masuk ke komputer tidak hanya melalui keyboard dan mouse tetapi dapat masuk ke komputer melalui berbagai alat/device untuk menangkap data multimedia. Misalnya kamera, scanner, sensor cahaya, telephopne rumah, telephon genggam sensor suara, barcode reader dan lain sebagainya. Dengan alat alat input ini maka input ke sistem akan menjadi semakin kaya, misalnya jika didalam sistem tersedia basis data residivis yang jumlahnya ribuan, kemudian dicoba mencari salah satui residivis dengan sampel fotonya maka sistem dapat melakukan pencarian dengan input melalui scanner. Algoritma yang dipakai untuk melakukan pencarian misalnya bisa dimanfaatkan algoritma wavelet untuk melakukan querying image.
Input multimedia diperlukan untuk melakukan data capturing (penangkapan data). Data multimedia lebih kaya dibanding dengan data data konvensional maka alat alat untuk menangkap data multimedia juga berbeda dengan alat data capturing yang biasa digunakan seperti keyboard dan mouse. Untuk menangkap citra (image) digunakan snanner, foto digital sampai foto satelit, sedangkan untuk merekam suara digunakan mikrofon dan diteruskan dengan alat alat lain untuk sound processing seperti mixer dan lain sebagainya. Untuk menangkap gambar bergerak digunakan video recorder dengan berbagai variasinya.
 

f.        Sistem Informasi Berbasis Multimedia
Sistem informasi berbasis multimedia merupakan sebuah sistem informasi dengan konsep menggunakan masukan dan keluaran dengan bentuk data multimedia. Perubahan spesikasi teknologi yang digunakan pada blok masukan, blok basis data dan blok keluaran merupakan modifikasi yang dilakukan yang menjadi ciri sistem informasi berbasis multimedia dengan sistem informasi yang tidak berbasis multimedia. Proses pengolahan masukan kemudian disimpan dalam basis data dan kemudian dikeluarkan dalam alat (device) dengan berbagai variasi bentuknya tetap dilakukan oleh mesin. Mesin yang dimaksud disini adalah perangkat komputer dengan berbaai arsitekturnya. Peran manusia dalam sistem informasi berbasis multimedia tetap berada di luar sistem yaitu sebagai pemakai. Baik sebagai pemakai untuk melakukan/memberikan masukan (menangani aktifitas input data) maupun user yang bertindak sebagai konsumen informasi. Manusia sebagai pemilik sistem informasi ini dalam terminologi sistem informasi berbasis multimedia sama sekali tidak masuk ke dalam sistem menjadi penyedia informasi maupun pengolah informasi. Peran manusia di dalam sistem ini sekali lagi ditandaskan disini hanya sebagai penyedia data dan konsumen informasi.












Gambar 4. Skematik sistem informasi berbasis multimedia  (sumber www.kmedia.com)

Berbagai contoh kasus banyak dapat di lihat dan telah diterapkan, antara lain adalah sistem informasi pemetaan menggunakan basis data spasial, geographic information system yang diterapkan untuk memandu pengendara kendaraan bermotor menghindari jalan jalan macet dan lain sebagainya.

g.      Contoh Kasus
Sebagai contoh kasus diambil sistem informasi pariwisata berbasis multimedia berdasarkan citra peta dari satelit. Sistem ini memiliki input citra yang berupa peta yang dihoto dari satelit. Citra ini kemudian diintegrasikan dengan data data yang lain seperti text, suara dan gambar. Integrasi data dilakukan dengan authoring tools seperti macromedia Director.
Citra inputan adalah sebagai berikut :




gambar 5 Citra inputan hasil photo satelit



Gambar 6 Sebuah interface multimedia didasarkan dari data terintegrasi untuk peta pariwisata. (Sumber www.geodethic.de)

Geographics Information Systems

h.      Kesimpulan
  • Sistem Informasi Berbasis Multimedia merupakan pengembangan dari sistem informasi
  • Modifikasi yang dilakukan pada sistem informasi berbasis multimedia adalah dengan menerapkan teknologi multimedia pada blok masukan, blok basis data dan blok keluaran
  • Teknologi basis data saat ini telah mendukung disimpannya data dengan tipe data baru berupa gambar (image), suara (voice) maupun animasi
  • Teknik Retrieval (pengambilan kembali) dalam basis data dengan tipe data tipe data baru  ini masih terbuka luas untuk melakukan penelitian di bidang ini.

Daftar Pustaka
  1. Sistem Informasi Manajemen
  2. Multimedia Information Systems Platform, www.KMEDIA.com
  3. Gerhard Schmitt, Towards Development Of Multimedia Tourist information Systems Based On Satellite Imagery, GIS – between Vison and Aplication , Stutgart, 1998
  4. Surya Nath Singh, Creation Of Multimedia Based Integrated
    Information System For Viral Diseases In India,
    Natioal Institute Of Virology, Pune-India, 2000


DEFINISI SISTEM INFORMASI

Sistem informasi adalah aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi, instalasi, dan perawatan komputer, perangkat lunak, dan data. Sistem Informasi Manajemen adalah kunci dari bidang yang menekankan finansial dan personal manajemen. Sistem Informasi Penjualan adalah suatu sistem informasi yang mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang dirancang untuk menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi guna mendukung pengambilan keputusan mengenai penjualan.


Definisi lainnya

* Sistem Informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur dan atau aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan

* Sistem Informasi adalah satu Kesatuan data olahan yang terintegrasi dan saling melengkapi yang menghasilkan output baik dalam bentuk gambar, suara maupun tulisan.

* Sistem Informasi adalah Proses yang menjalankan fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk kepentingan tertentu; kebanyakan SI dikomputerisasi.

* Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel, efektif dan efisien.

* Sistem informasi adalah kumpulan antara sub-sub sistem yang salaing berhubungan yang membentuk suatu komponen yang didalamnya mencakup input-proses-output yang berhubungan dengan pengolaan informasi (data yang telah dioleh sehingga lebih berguna bagi user)

* Suatu sistem informasi (SI) atau information system (IS) merupakan aransemen dari orang, data, proses-proses, dan antar-muka yang berinteraksi mendukung dan memperbaiki beberapa operasi sehari-hari dalam suatu bisnis termasuk mendukung memecahkan soal dan kebutuhan pembuat-keputusan manejemen dan para pengguna yang berpengalaman di bidangnya.

SISTEM INFORMASI

PENDAHULUAN 

Bidang Komputer dan Informatika serta Sistem Informasi merupakan bidang yang sejak tahun 1981 sampai saat ini menjadi obyek pengabdian utama Yayasan Pendidikan Gunadarma. Penyelenggaraan Program Pendidikan bidang Ilmu Komputer dan Informatika serta Sistem Informasi ini merupakan wujud nyata pengabdian kepada masyarakat dari Yayasan Pendidikan Gunadarma dalam memberikan sumbangan kepada Pemerintah guna menyiapkan tenaga profesional, dan siap pakai di bidang ilmu dan teknologi, dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia agar mampu bersaing di era globalisasi ini.
Memasuki milenium ke 3 dan era globalisasi ini, peranan teknologi serta sumber daya manusia akan sangat menonjol. Dalam hal ini perlu diberikan prioritas utama pembangunan dan sumber daya manusia guna dapat mendukung program pemerintah dan sektor swasta yang semakin berkembang pula.
Pengaruh globalisasi telah memasuki berbagai aspek kehidupan masyarakat serta perkembangan perekonomian yang pesat, termasuk yang berhubungan dengan ilmu dan teknologi informasi serta komputer yang sangat membutuhkan teknologi yang maju dan tepat guna.
Pendidikan bidang Komputer dan Informatika serta Sistem Informasi tersebut sesuai dengan misi dari Yayasan Pendidikan Gunadarma yang bertujuan untuk menghadirkan sumber daya manusia di tingkat Diploma, Sarjana dan Magister yang profesional, dan handal di lingkungan global dewasa ini.

TUJUAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
Tujuan Pendidikan pada program studi Sistem Informasi menitikberatkan pada pengajaran dan pembinaan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas, bermoral, memiliki wawasan dan inovasi yang luas, etika profesional serta mampu mengembangkan sistem informasi dengan mengimplementasikan teknologi informasi terkini pada beberapa bidang apliksi.

Program Studi Sistem Informasi bertujuan untuk menghasilkan lulusan dengan karakteristik:

  1. Mampu menganalisis, memformulasikan permasalahan dan mencari metode serta merancang model penyelesaian masalah yang terkait dengan pengembangan sistem informasi khususnya bidang asuransi dan keuangan, perbankan dan perencanaan sumber daya.
  2. Mampu membuat aplikasi program komputer yang merupakan bagian dari proses pengembangan sistem informasi terutama aplikasi berbasis web, sistem informasi bisnis, sistem informasi geografis dan jaringan.
  3. Mampu mengelola proses pengembangan sistem informasi.
  4. Mengetahui berbagai jenis model sistem informasi dan implementasinya serta mengukur kualitas dan kinerja sistem informasi.
  5. Mampu menggunakan alat bantu perancangan sistem informasi untuk meningkatkan kemampuan pengembangan sistem informasi.
  6. Mampu menerapkan ilmu dan teknologi basis data dalam pengembangan sistem informasi di berbagai bidang yang terkait.
  7. Memiliki tanggung jawab terhadap profesi dengan mengikuti isu sosial, profesional dan etika dalam penggunaan teknologi komputer.
  8. Memiliki landasan yang kuat sehingga dapat mempertahankan keahliannya dan mengikuti perkembangan teknologi informasi dan ilmu sistem informasi.
  9. Mampu mengembangkan dan mengatur suatu wirausaha di bidang teknologi informasi.
  10. Mampu bersikap dan berperilaku sesuai norma kehidupan bermasyarakat dalam berkarya.

Membangun Aplikasi Sistem Informasi Dengan Kecepatan Optimal


Studi Kasus: Sistem Informasi dengan Delphi 5 dan database PostgreSQL

Kecepatan yang saya maksudkan di sini adalah kecepatan aplikasi (*.exe) yang akan di-’nikmati’ oleh user/pengguna aplikasi. Bukan kecepatan seorang programmer untuk menghasilkan sebuah form seperti halnya rapid application development (RAD) yang akan dinikmati oleh programmer.
Mengapa Harus Cepat?
Kecepatan program bagi seorang programmer menunjukkan juga kecakapan memproduksi aplikasi (coding) dengan cara yang tepat. Ingat! Proses adalah sebagian dari hasil. Hasil bagus pastilah terlahir dari proses yang matang, bagus, terencana dan tepat. Bukan kebetulan terjadi. Jika cara programming kita asal-asalan, siap-siaplah menuai kritik bahkan cemooh user: “wah kok lambat ya…”, “Masa untuk proses data harus di tinggal makan siang dulu mas…” :D
Itu dari sudut programmer, bagi sudut corporate/company (dengan jumlah record transaksi yang besar), maka program yang robust dengan kecepatan handal adalah kebutuhan. Misalkan saja sebuah kasir pitstop sebuah depo container dengan antrian panjang. Satu detik saja sangat berharga, klo bisa, begitu di tekan tombol print maka proses cetak langsung ke dua printer dan sebuah form siap input sudah siap di isi tanpa terpengaruh dengan loading data untuk print dsb.

Beberapa Tips Untuk Mendapatkan Kecepatan Optimal

Berikut beberapa catatan singkat yang sempat terekam saat membangun aplikasi.
1. Pilihlah jenis koneksi database yang tepat
Sebelum terlalu jauh digunakan, cobalah beberapa alternatif koneksi yang memungkinkan. Bandingkan dan pilih dengan kecepatan yang paling optimal. Biasanya, koneksi langsung (direct connection) ke database jauh lebih cepat daripada harus melewati lapisan lagi semacam ODBC. Dalam kasus yang saya temui, saya menemukan bahwa koneksi ke PostgreSQL sangat jauh lebih cepat dengan Zeos daripada PsqlODBC.
2. Gunakan DLL untuk membuat program lebih moduler
DLL’s tersebut bisa kita gunakan menimpan prosedur2 yang sering di gunakan. Ini akan membuat file exe jadi lebih kecil ukurannya. DLL bisa dipanggil hanya ketika di perlukan.
3. Open dataset pada saat yang tepat dan memang di butuhkan
Jangan pasang semua dataset pada sebuah form dan di open semua saat form onShow. Open untuk dataset yang dibutuhkan . Jika ada dataset yang mungkin tidak mesti digunakan, open saat akan dibutuhkan saja. Misal dengan :
With Table1 do
if not Active then Open;

4. Gunakan query base daripada table base untuk form transaksi yang memerlukan banyak dataset

Query bisa kita atur untuk mengambil sebagian data saja, meskipun bisa juga dengan mennggunakan TTable dan di filter. Tapi itu akan jauh lebih lambat.
Akan lebih cepat Anda melakukan query dengan :
Insert into customer (nik,...) values ('0001' ... ...)
daripada:
Table1.Append;
Table.FieldByName(’nik’).AsString := ‘0001′;

Dengan query maka client tidak perlu meminta seluruh data (seperti pada table). Performance program akan terjaga. Jika menggunakan cara kedua (TTable), setiap bertambah record itu sama artinya menurunkan performance, semakin lama semakin lambat.
5. Load data sesuai yang diinginkan
Jika form hanyalah untuk input, maka gunakan komponen non DataAware, maksudnya komponen yang tidak berhubungan langsung dengan koneksi database missal TEdit (TDBEdit). Jadi begitu input langsung masukkan pada property SQL.Text := 'insert into ... bla... bla...'
Pilihlah Memory Table daripada TQuery yang dipasangkan dengan TUpdateSQL untuk menqoperasikan sebagian hasil query untuk di edit. Jangan pake Table yang di filter! Ini sama artinya meminta aplikasi load all data kemudian di pilihi.
7. Bijaksanalah menggunakan CalculatedField
Pilihlah query yang cukup kompleks untuk ambil dari beberapa table daripada Anda open satu dataset kemudian menggunakan event onCalculated, yang akan mengisikan field Calculated. Karena onCalculated akan terus di eksekusi sebanyak record yang harus di load. Jika query maka server hanya sekali menerima perintah, di proses dan kirim lagi. Ini juga akan mengurangi beban jaringan daripada cara CalculatedField.

Output Program

1. Cetak Ke Layar
  • Jika dataset sudah tersedia maka jangan pilih report dengan koneksi langsung ke database seperti crytal report tapi pilih reporting tool yang bisa ambil data dari dataset yang sudah terisi pada form.
  • Jika dataset tidak tersedia (biasanya kita masukkan dalam menu laporan input parameter laporan), baru menggunakan report yang akan mengquery data
  • Jika ingin mengeluarkan output ke office document seperti excel, jangan gunakan OleContainer tapi gunakan excel report tool (banyak VCL yang free). OleContainer akan meminta program handle dokumen yang dihasilkan. Ini salah satu (diagnosa saya) yang menyebabkan kadang terasa sangat lambat untuk pasing data. Lain dengan Excel Report yang hanya open excel dan create dokumen, lempar data.
  • Jika ada penghitungan, sorting, dan gruping, pilihlah option untuk hitung di server, tentunya saya memakai asumsi bahwa computer server memang di sediakan untuk operasi data dengan cepat dan handal.
  • Untuk laporan yang menggunakan image (misal foto) yang tersimpan. Batasi ukuran file saat penyimpanan saja. Sehingga saat laporan tidak memberatkan.
2. Pencetakan
  • Pilih print langsung ke printer jika memang tidak memerluka print via jaringan.
  • Gunakan Thread untuk open koneksi dataset untuk dataset yang aman. Thread memungkinan membuka dataset secara bersamaan dalam satu waktu. Jadi tidak sekuensial. Akan tetapi, ini akan menjadi ‘petaka’ manakala kita tidak hati2 dengan mengecek status opennya saat akan menggunakan. karena meski dataset belum open, form sudah bisa di lihat user.

Browse Data dan UI

1. Minimalisasi penggunaan mouse
  • Gunakan shortcut
  • Pemakaian tombol2 yang tepat. Jangan meminta user untuk menekan/klik tombol jika memang transaksi bisa dilakukan tanpa melakukannya. Contoh tombol Add/Edit
  • Minimalisasi browse data dengan jumlah besar. Lebih cepat validasi data setelah user input. Browse data hanya digunakan untuk pencarian jika user memang tidak memegang data transaksi secara jelas(masih perlu proses pencarian).
  • Jika memerlukan browse data, usahakan untuk meminimalisi query dengan minta bantuan user menginput sebagian data. (gunakan ‘ilike’)
2. Efisiensi coding
  • Efisiensikan pemakaian variable pada coding, karena semakin tidak efisien semakin memeberatkan memory. Juga perhatikan coding kita, jangan terburu2 membuat looping yang memerlukan variable jika sebenarnya tidak perlu.
  • Jangan terlalu banyak memakai komponen yang bermacam-macam dari VCL yang berbeda-beda. Ingat semakin banyak unit (kita deklarasikan dengan frasa Uses) akan semakin membuat ukuran file kita besar dan aka mengurangi performance. Misal, klo sudah pakai Developer Express, maka untuk grid, editor2 nya usahakan sama saja. Kecuali memang ada tujuan betul2 khusus. Jika Anda mengganti komponen (menghapusnya dan menggantikan dengan lainnya), usahakan untuk cek di Uses jangan sampai unit2nya masih tertempel terus pada form Anda.
  • Jika Anda menggunakan Skin (seperti SuiSki / Dynamic Skin Form) untuk mempercantik tampilan, sertakan file skin dengan exe. Lebih baik tidak di buat built in. ini menghindari ukuran aplikasi yang membengkak. Jangan lupa untuk men-skin form hanya untuk form itu saja.
Jika ada catatan saya yang salah, sudilah kiranya saya diberi pencerahan ke email langsung. Terima kasih sebelumnya.
Agus Widodo, S.Kom

Pindah Blogspot ke co.cc

on Sabtu, 03 Oktober 2009

Tutorial ini akan menjelaskan cara mudah setting Blogger Custom Domain menggunakan domain gratisan .co.cc yang semakin populer saja. Mungkin sudah banyak yang tahu dan lebih tahu (terutama para suhu di sana) - jangan baca ya oom ntar ketawa. Buat yang baru pertama kali tahu .co.cc silahkan daftar dulu, bagi yang sudah punya account langsung saja login. Artikel tutorial singkat ini akan dimulai pada tahap setelah anda login. Siip dah. Saya anggap sudah pada login ya. klik disiniadd new domain
Setelah login dengan sukses, saatnya membuat domain .co.cc baru dengan mengklik menu "Getting A new Domain".
type new domain nameKetik nama domain sesuai selera dan yang dikehendaki, kalo bisa yang diridhoi semua orang dan berprospek cerah. Klik saja tombol yang gemesin pingin diklik itu (masa' sih..) - Check availability.
oke available..terus ngapain..?Tuh kan available. Apa? gak available? cari nama yang lain lah. Kalo dah nemu satu (satu dulu ntar bisa nambah..) tinggal lanjutkan dengan mengklik tombol.. (titik titik - isi sendiri).
setup domainDi sini anda akan diberi waktu 2 hari untuk menyeting domain baru anda. Sebaiknya langsung saja lakukan. Oke, klik Set up. Kemudian tinggalkan sejenak halaman tsb untuk login ke account Blogger.
Blogger dashboardNah, di Blogger buat blog baru [Create New Blog] atau kalo sudah punya blog langsung saja menuju ke setting page alias halaman tempat pengaturan menuju ke Settings > Publishing.
Publishing settingKlik switch to Custom Domain. Lanjuut..
dah punya domain mas..Berhubung kita bukan mau beli domain tapi mau pakai domain sendiri (meski gratisan), klik Switch to advanced settings.
advanced settingsDi halaman advanced settings masukkan nama domain yang ingin anda pakai. lalu Save Settings. Kemudian mari kita balik lagi ke halaman seting domain .co.cc tadi (Yuuk marii..).
dashboard setting domain .co.ccPada halaman domain setting di website .co.cc terdapat tiga pilihan utama seting domain anda. Seting NS, Zone recoreds, atau redirect. Untuk Blogger custom domain kita akan gunakan masukan/setingan di Zone Records. Pada kolom Add a record, kolom Host masukkan www dan secara otomatis akan berubah sendiri. Pada Type pilih CNAME record. Value isikan ghs.google.com oke. Siip.

Biasanya domain baru anda sudah aktif namun tidak akan langsung resolve. Umumnya dibutuhkan waktu beberapa jam atau maksimal 48 jam (waduh lama amit). Gak dink, paling sejam juga dah resolve koq.. Happy Blogging with your new custom domain